Pernahkah anda tour ke brunei dan melihat Sunset di
Hotel the Empire ? tour ke Kampung Air ? tour ke Masjid Sultan Omar Ali
Saifuddien ? tour dan berwisata ke taman Buah Mangga di Pasar Tradisional
Brunei ? tour ke Taman Peranginan Tasik Lama ? Sekolah di Taman Air ... hemmm
indah dan uniknya tour ke brunei...
Ditulis : Ony Avrianto Jamhari adalah
pengajar Bahasa Indonesia dan Regional Manager di departemen Hubungan
International, SolBridge International School of Business, Universitas Woosong,
Daejeon, Korea Selatan. Follow me on Twitter @ojamhari
Berikut pengalaman indah dari Ony Avrianto ketika menikmati selama Tiga Hari di Negeri Impian: Brunei Darussalam
Pesawat Malaysian Airlines MH 730 tujuan Malaysia -
Brunei Darussalam akhirnya mendarat mulus di Bandara Internasional Brunei
Darussalam. Perjalanan sore hari selama satu setengah jam ini begitu cepat
berlalu. Bandara Internasional Brunei Darussalam tidaklah begitu besar, namun
rasa nyaman sudah dapat kami rasakan ketika keluar dari pesawat. Bandara cukup
bersih dan pelayanan pengambilan barang begitu cepat. Terlebih lagi urusan
imigrasi juga tidak berbelit-belit. Sebelum keluar dari bandara saya
sempatkan untuk menukar uang dolar US ke dolar Brunei BND. 1 US dolar berkisar
1.2 BND atau sekitar Rp. 7,000.
Seorang teman kuliah Fandi yang sudah lama tidak
berjumpa selama 12 tahun menjemput kami di bandara. Selamat datang di Brunei,
katanya. Mari kita pergi ke parkiran katanya. Pandangan mata saya langsung
tertuju di parkiran ketika melihat mobil-mobil mewah di depan saya. Di
sini mobil mewah sudah biasa, kata Fandi yang sepertinya tahu membaca pikiran
saya. Masyarakat suka dengan mobil besar dan mewah. Harga mobil di sini relatif
murah bagi orang Brunei karena mereka tidak perlu membayar pajak. Besok pagi
kamu harus pergi ke pasar. Mereka pergi ke pasar pun mengunakan mobil mewah.
Tidaklah mengherankan bahwa negara dengan penduduk
kurang lebih 400.000 orang ini merupakan salah satu negara paling kaya di
dunia.
Setelah kami semua siap, akhirnya kami berangkat
menuju kantor Fandi. Fandi bekerja di perusahaan iklan di sana. Tidak mengira
bahwa di kantornya ada sekitar 5 orang dari Indonesia. Aku merekruit
teman-teman semua dari Indonesia. Jangan salah bahwa di Brunei banyak juga
tenaga ahli dari Indonesia. Orang Indonesia terkenal sangat rajin dan
mudah beradaptasi di sini. Oleh sebab itu banyak perusahaan di Brunei yang suka
mempekerjakan orang Indonesia. Setelah melihat kantor akhirnya kami
dikenalkan oleh Bapak Hj Jailani Hj Othman, atau biasa dipanggil Bapak Hj
seorang producer dari Radio Televison Brunei yang saat itu sedang
membikin acara di kantor Fandi. Akhirnya beliaulah yang menjadi teman dan guide
kami selama di Brunei.
Mari kita berangkat ke hotel katanya. Barang-barang
dapat dipindahkan ke mobil saya, sebuah Lexus putih keluaran terbaru ada di
depan saya. Ini baru pertama kali saya naik Lexus di negeri orang. Ini sudah
biasa di sini kata Bapak Hj. Selama ini saya lebih sering memakai transportasi
umum atau berjalan kaki selama melakukan perjalanan di luar negeri. Di sini
kalian dapat mengunakan transportasi umum untuk pergi ke mana-mana. Namun
demikian sangat disarankan untuk menyewa mobil atau naik taksi karena lebih
praktis dan tidak menunggu terlalu lama.
Kira-kira perlu waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke
Bandar Seri Begawan, ibu kota Brunei Darussalam naik mobil. Jalanan
begitu besar dan sangat bagus. Pohon-pohon rindang ada di antara jalan
tersebut. Oleh karena itu, suhu udara musim panas tidak begitu kami
rasakan karena rindangnya pohon di sekitar kami. Sebelum menuju ke hotel kami,
Hj mengajak kami ke The Empire Hotel dan Country Club. Tempat ini adalah
salah satu landmark di Brunei Darussalam. Hotel dengan fasilitas golf terbaik
begitu megah menghadap ke laut China Selatan. Banyak tokoh yang sudah tinggal
di sini seperti mendiang Michael Jackson dan juga mantan presiden Amerika Bill
Clinton.
Nuansa mewah sudah kami rasakan ketika memasuki hotel.
Di depan hotel terdapat sebuah showroom BMW sedangkan di lobby hotel
ornamen-ornamen berhias emas terdapat di dinding dan atap hotel. Hj
menjelaskan bahwa setiap akhir minggu hotel ini selalu penuh. Selain tamu asing
banyak orang-orang Bunei menghabiskan waktu dengan keluarganya di sini. Mereka
biasanya berenang, makan, atau bermain golf. Kegiatan-kegiatan khusus seperti
konser musik berkelas dunia juga sering diadakan di sini. Setelah
berkeliling hotel akhirnya kami harus menuju ke Bandar Seri Begawan.
Akhirnya kamipun tiba di hotel. Kami menginap di Hotel
Brunei. Sebuah hotel yang terletak di tengah kota. Hotel Brunei sudah lama
tetapi di renovasi kembali. Tarif hotel di Brunei beragam tetapi biasanya di
atas USD 100 per malam. Jika ingin menginap di yang lebih murah bisa menginap
di budget hotel dengan tarif sekitar USD 50-70. Setelah mandi, Hj mengajak kami
untuk wisata malam di Brunei. Kota Brunei begitu tenang di malam hari. Tidak
nampak kesibukan berarti di kota Bandar Seri Begawan. Namun demikian
lampu-lampu yang menerangi kota tersebut khususnya masjid yang berkubah emas
membuat suasana begitu berbeda. Ada rasa kedamaian di hati kami.
Selain itu, di sepanjang jalan ada banyak spanduk
bertulisan Daulat Kebawah Duli Tuan Patik Kekal Qarar Memerintah Negara
Brunei Darussalam. Hj mengatakan bahwa tanggal 15 Juli adalah ulang tahun
Raja Brunei yang ke 65. Kalian harusnya datang pada tanggal tersebut karena
akan banyak acara dari kerajaan katanya. Memang luar biasa bagaimana orang-orang
Brunei menghormati pemimpinnya. Setelah berkeliling kota akhirnya kami menuju
restauran di kota. Kami memilih restauran yang menjual seafood. Lobster besar
dan teh C, seperti teh tarik di Malaysia menjadi menu kami malam ini. Setelah
itu kamipun kembali ke hotel.
Pada hari berikutnya, saya sudah bangun dan ingin
pergi ke pasar tradisional yang letaknya ada di depan hotel kami. Pasar ini
sudah ramai mulai jam 6 pagi. Hal yang menarik adalah pasar begitu bersih dan
tidak berbau. Saya sempatkan membeli beberapa jajanan pasar dan buah
untuk hari ini. Saya mengamati di depan pasar banyak orang turun dari mobil
mewah dan benar kata Fandi bahwa masyarakat Brunei ke pasar pun naik mobil
mewah.
Sesudah makan, Hj mengantar kami ke Taman Peranginan
Tasik Lama. Taman ini sangat terkenal di Brunei Darussalam. Tahun ini dalam
kunjungannya ke Brunei Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat berkunjung ke
taman ini dan menanam pohon sebagai lambang persahabatan dengan Brunei
Darussalam. Taman ini begitu indah dengan berbagai macam pohon dan air terjun
di dalamnya. Banyak ibu-ibu yang berolahraga poco-poco tapi banyak orang tua
yang melakukan Tae Chi. Sama dengan di Indonesia bahwa saat ini
mereka lebih sadar dengan hidup lebih sehat.
Sesudah itu kami di bawa ke kampung Air. Kampung Air
adalah daerah tujuan wisata utama di Brunei. Ada kurang lebih 30,000 orang tinggal
di kampung ini. Mereka biasanya adalah orang yang sudah lama tinggal di
Brunei. Sulit bagi mereka untuk pindah ke daratan. Setiap hari mereka naik
perahu untuk bekerja di daratan. Berbicara mengenai fasilitas di kampung air
ini sangatlah baik. Selain rumah yang bagus di Kampung Air ini juga ada sekolah
dan juga klinik rumah sakit. Kami berkeliling Kampung Air ini dengan perahu.
Selain melihat kehidupan di Kampung Air ini kami dapat melihat istana raja dan
juga masjid-masjid berkubah emas. Luar biasa pemandangan di kejauhan. Setelah
puas kami akhirnya kembali ke Bandar Seri Begawan dan menghabisakan waktu untuk
melihat souvenir-souvenir yang dijual di sekitar hotel.
Pada hari berikutnya saya sempatkan untuk berkunjung
ke Universitas Brunei Darussalam, Universitas terbesar di Brunei. Universitas
ini sangat indah dan dikelilingi oleh hijaunya daun-daunan. Banyak saya temui
beberapa mahasiswa internasional yang sedang melakukan program musim panas di
sini. Setelah selesai mengunjungi universitas kami mengambil gambar di Masjid
Sultan Omar Ali Saifuddien. Masjid ini merupakan ikon terbesar dari negara
Brunei. Melihat masjid dengan arstikek yang sangat indah, saya merasakan betapa
tinggi nilai seni yang terkandung dalam bangunan tersebut.
Sesudah itu, kami berangkat untuk menikmati sunset di
The Empire Hotel dan Country Club. Ternyata sudah banyak sekali turis dan
penduduk lokal yang berada di sana. Sekitar jam enam sore tempat itu begitu
penuh orang yang ingin mengabadikan sunset. Memang indah sekali sore
hari itu, diawali dengan berubahnya warna langit dari merah ke gelap. Perlahan
matahari mulai terbenam di ujung cakrawala.
Waktunya harus kembali ke Indonesia. Sesudah selesai
menikmati sunset kamipun menuju bandara. Kami sempatkan makan malam di
bandara dan mengucapkan terima kasih kepada Hj dan Fandi yang menemani
perjalanan kami selama di Brunei. Pesawat hari itu begitu penuh dan petugas
bandara memberikan kami bonus untuk upgrade class ke kelas bisnis.
Pesawat IB 795 Royal Brunei Airlines membawa kami ke Surabaya. Pengalaman tiga
hari di Brunei merupakan pengalaman yang sangat menarik dan tidak terlupakan
dalam perjalanan musim panas saya di beberapa negara di Asia Tenggara.
Posting Komentar
Posting Komentar